M. Saifun salakim
Dua Ribu Dua Ratus Dua Puluh Satu
Sepenggal lantunan telah mampu membuka
halaman demi halaman buku jiwa yang bergaris merah.
Not-not keinsafan membaca apa yang tertulis di sana.
Tak ada tanda pembehentian.
Hanya rangkaian kata dalam doa
Padahal buku itu penuh lajuran sulit
Tak bisa dikompres dalam detak-detak
Kehidupan yang pernah dilaluinya
Bidadari kecil bermain di sudut ranjang
Pelupuk mata mengajaknya bercinta
Membuai impian yang jauh terbuang
Sepenggal lantunan semakin serik
Tak mampu lagi membuka halaman terakhir buku itu
Halaman dua ribu dua ratus dua puluh satu
Dia hanya memahami suatu hal
Dua ribu mempunyai nol tiga
Dua ratus mempunyai nol dua
Dua puluh mempunyai nol satu
Nol satu adalah bulat
Pontianak, 15092007
Saturday, September 15, 2007
Puisi 2007 M. Saifun salakim
Posted by SANGGAR KIPRAH at 7:42 AM
Labels: Puisi 2007 M.Saifun salakim
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment