by Wisnu Pamungkas
Pada tiupan yang ke 34, maka terciptalah kata-kata. Tuhan melalui seorang Serafim menaruh kata-kata itu dalam mulutnya. Maka ia pun mulai berdoa, memberi nama pada tiap benda. Baik yang hidup atau pun mati, baik berwujud mau pun tidak berwujud, baik besar atau pun yang sekecil partikel, baik yang pernah dikenal mau pun yang baru akan dipikirkan.
Ia bekerja keras 34 tahun lamanya. Tapi sayangnya, hingga Serafim datang kembali, mengambil talenta itu dari mulutnya, ia lupa memberi nama pada dirinya sendiri.
Pontianak, 5 Pebruari 2007
Monday, July 16, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment