Buat: Rie-Rie di Hongkong
Oleh: M. Saifun Salakim
Mengapa harus ada luka
Kalau darah saja masih memerah
Kalau butiran getah bening masih mengkilap
Mengalirkannya ke jantung kehidupan
Ada sedikit harapan
Mengalirkannya ke hati kenikmatan
Ada sejuta kelezatan
Mengalirkannya ke ginjal hidayat
Ada seribu kebersamaan
Tuhan
Biarkan dia lancar mengalir seperti air
Setiap saat selalu menuju muara
Mengangkut sampah-sampah yang menghalangi jalan baktinya
Dibenamkannya tak berbentuk rupa
Pada kedalaman muara hidupnya
Mengapa harus ada patah hati
Kalau pohonnya yang ada
Masih mempunyai cabang-cabang yang kokoh
Merekahkan cabang pohon itu cepat bersedekah
Mengapa harus ada kecewa
Kalau urat-urat pohonnya
Masih mendapatkan nutrisi setiap hari
Dalam derma pada setiap wajah sumber air perigi
Melayukan urat-urat itu membusuk sepi
Tuhan
Berikanlah cabang-cabang baru yang segar menghijau
Tak akan pernah patah dilanda apapun
Lengkapi urat-urat pohonnya besar mengembul
Selalu berkecukupan makanannya setiap saat
Tak akan membusuk lagi untuk selanjutnya
Tuhan
Jadikan dia angin yang mengalir
Tak pernah menampakkan wajahnya
Hanya selalu setia merasakan kehadiran-Mu
Tuhan
Manusiakanlah dia menjadi manusia seutuhnya
Yang tak pernah peduli lagi
Dengan pergolakan luka dan patah hati
Hanya hakiki menjadi pecinta yang merindui
Kemulusan gugusan awan-awan-Mu yang tak bertepian
Di kasih yang suci
Depan Laptop (PTK), 29122207
Saturday, December 29, 2007
Pergolakan luka dan Patah Hati Serta Munazat Doa Pada Tuhan
Posted by SANGGAR KIPRAH at 7:44 AM 0 comments
Labels: PUISI
Luka dan Janji Allah
Buat: Rie-Rie di Hongkong
Oleh: M. Saifun Salakim
Kutadah lukamu dalam gelisah, teman
Meresahkan doaku basah di hati
Menantikan janji Allah yang telah tersurat pasti
Memberikan hidayah kejernihan hati padamu
Mengkaji dan bertindak dalam kehidupan ini
Bahwa luka adalah segelintir ujian
Di banyak kenikmatan yang diberikan padamu
Anggaplah sebagai bukti kasih sayang-Nya untukmu
Agar dapat bersabar dan bersyukur
Rasau Jaya, 29122007
Posted by SANGGAR KIPRAH at 7:41 AM 0 comments
Labels: PUISI
Titip Cinta
Buat: Rie-Rie di Hongkong
Oleh: M.Saifun Salakim
Titip cinta pada DIA
Bila langit sudah tak bermata
Perjalanan ke Rasau Jaya, 29122007
Posted by SANGGAR KIPRAH at 7:39 AM 0 comments
Labels: PUISI
Baik Memaknai
Oleh: M. Saifun Salakim
Mengagumi emas di lautan
Sungguh terlalu
Lebih baik memaknai mutiara jadi cemerlang
Daripada duduk sunyi menekuri diri
Dari kecurangan hari
Selalu mengotori hati
Motor Klotok, 27122007
Posted by SANGGAR KIPRAH at 7:38 AM 0 comments
Labels: PUISI
Bulan di Dalam Hujan Gerimis
Oleh: M. Saifun Salakim
Sahadat jiwa menggelepar dalam kegelimangan
Bulan yang terbit di dalam hujan gerimis
Memfasihkan kekasihnya dalam belahan roti zaman
Untuk dimakan dengan kekenyangan
Sahadat perasaan menggenang dalam kenyamanan
Bulan yang terbit di dalam hujan gerimis
Mengentalkan kekasihnya dalam botol sirup musim
Untuk diminum dengan kepuasan
Durian Sebatang, 26122007 – (14.25)
Posted by SANGGAR KIPRAH at 7:31 AM 0 comments
Labels: PUISI